Minggu, 25 November 2007

database management system

Konsep Basis Data

Basis data adalah sekumpulan data atau file yang terorganisir dan saling berhubungan yang disimpan secara bersama dalam media elektronis tanpa adanya pengulangan (redundansi) yang tidak perlu, agar suatu saat data tersebut dapat dengan mudah dan cepat didapatkan jika dibutuhkan. prinsip yang mendasar dari suatu basis data adalah adanya pengaturan atau pengorganisasian, sehingga tujuan utamanya dalam pengambilan data atau arsip tersebut dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.

Pemanfaatan basis data memiliki sejumlah tujuan sebagai berikut :

1. Kecepatan dan kemudahan (Speed)

Pemanfaatan basis data memungkinkan seseorang untuk dapat menyimpan data atau melakukan perubahan/manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali data tersebut dengan lebih cepat dan mudah, daripada jika menyimpan data tersebut secara manual (non elektronis)

2. Efisiensi ruang penyimpanan (Space)

Karena keterkaitan yang erat antar kelompok data dalam sebuah basis data, maka redundansi (pengulangan) data pasti akan selalu ada. Banyaknya redundansi ini tentunya akan memperbesar ruang penyimpanan. Dengan basis data, efisiensi/optimalisasi penggunaan ruang penyimpanan dapat dilakukan, karena dapat dilakukan penekanan jumlah redundansi data, baik dengan menerapkan pengkodean atau dengan membuat relasi-relasi (dalam bentuk file) antar kelompok data yang saling berhubungan.

3. Keakuratan (Accuracy)

Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan/batasan (constrain) tipe data, domain data, keunikan data, dan sebagainya yang secara ketat dapat diterapkan dalam basis data, sangat berguna untuk menekan ketidakakuratan pemasukan/penyimpanan data.

4. Ketersediaan (Availability)

Pertumbuhan data (baik dari segi jumlah maupun jenisnya) sejalan dengan waktu akan semakin membutuhkan ruang penyimpanan yang besar. Padahal tidak semua data itu selalu digunakan/dibutuhkan. Karena itu kita dapat memilah adanya data utama/master, data transaksi, data histori dan data-data lainnya. Data yang sudah jarang atau bahkan tidak pernah digunakan, dapat dilepaskan dari sistem basis data yang sedang aktif atau dipindahkan ke media penyimpanan off-line (seperti harddisk atau media penyimpanan lainnya)

5. Kelengkapan (Completenees)

Lengkap tidaknya data yang dikelola dalam sebuah basis data bersifat relatif. Bila seseorang pemakai sudah menganggap bahwa data yang dipelihara sudah lengkap, maka pemakai yang lain belum tentu berpendapat sama. Untuk mengakomodasi kebutuhan kelengkapan data yang semakin berkembang, maka kita tidak hanya dapat menambah record-record data, tetapi dapat juga melakukan perubahan struktur dalam basis data, baik dalam bentuk penambahan objek baru (tabel) atau dengan penambahan field-field baru pada suatu tabel.

6. Keamanan (Security)

Memang ada sejumlah sistem (aplikasi) pengelola basis data yang tidak menerapkan aspek keamanan dalam penggunaan basis data. Namun untuk sistem yang besar dan serius, aspek keamanan dapat diterapkan dengan ketat. Dengan demikian dapat ditentukan siapa-siapa saja (pemakai) yang dapat menggunakan atau mengakses basis data tersebut.

7. Kebersamaan pemakaian (Sharability)

Pemakai basis data seringkali tidak terbatas pada satu pemakai saja atau di satu lokasi saja atau oleh satu program aplikasi saja. Data nilai mahasiswa misalnya, tentu akan digunakan atau diakses oleh sejumlah mahasiswa pada lokasi yang sama atau oleh sejumlah mahasiswa yang lokasinya berbeda, jika basis data tersebut disimpan secara on-line.

sumber enjang yusup BAUK